Kamis, 11 November 2010

MISSED IT
Terdengar segerombolan langkah kaki dari depan gerbang sekolah tetapi seorang gadis separuh baya hanya menatap dengan pandanmgan kosong kearah mereka. Di dalam senyap-senyap angin pagi bertiup terdengar kata-kata “Mengapa……. Aku….. tak seperti mereka..??” hening mengikat tubuh Raisha yang akrab di panggil cha cha oleh teman-temannya. Memang “cha cha” tidak seceria namanya. Gadis itu selalu berandai-andai ingin menjadi seperti teman-temannya yang selalu bebas melakukan apa yang bisa dilakukan seperti mencontek, stylish dan yang selalu usil kepada dirinya. Cha cha memang tak seperti teman-temannya yang tertutup dan selalu ditemani oleh diary book dan eye glass yang unik.
Bruuuuuukkk……!!! Suara dari sesuatu yang tertabrak. “cha cha……. Kalau jalan liat-liat dong….!!! Mata lu tuh dimana sih? Udah habis ya dimakan sama buku…” cetus Lira dengan spontanitas tinggi. “hahahahahah……!!!!” tawa teman-temannya menyeringai di telinga cha cha. Cha cha mencoba meraba-raba kaca matanya yang hilang.”aduh kaciaann….rusak yah kaca matanya??” Bibir lira menari lagi.Tanpa banyak tingkah cha cha langsung lari menuju toilet perempuan. Di depan kaca ia menatap kesal wajahnya, tanpa sadar dari selah-selah matanya telah diselimuti air mata tanpa dosa. “ya Tuhan bantu aku, kuatkan diriku….” Suara cha cha tertahan oleh air matanya. “I miss you my Got… I miss you… I need someone who understanding me……!!!!!” tanpa sadar dia telah melontarkan bahasa inggrisnya.
Semua teman-temannya tak tahu kalau sebenarnya cha cha adalah seorang anak dari penguha sukses di Australi yang super sibuk…. Sehingga dengan anaknya sendiri tidak pernah bertemu selama tiga tahun.
Cha cha keluar mencoba keluar dari toilet ketika merasa dirinya telah sedikit sabar. Tiba-tiba terdengar suara hand phone berbunyi dengan nada dering Kotak band yang berjudul HILANG, kemudian ia mengangkat hand phone-nya. “pasti mama..” bisiknya dalam hati. “Hallo…..???” ucapnya dengan nada sedang sambil berlari menuju kelas “Hallo juga..” kata si penelpon yang belum jelas asal usulnya. “siapa yah??...” Tanyanya sambil masuk ke ruang kelas yang sepi entah kemana semua orang yang ada di kelas itu, termasuk gurunya yang ada di ,mata pelajaran Biologi itu, “kemana mereka semua??” tanyanya dalam hati. “ini Raisha khan???....” suara itu mulai lagi cowok bertanya dengan nada yang akrab. “Raisha?? Siapa Raisha???...” cha cha lupa dengan namanya sendiri dalam beberapa detik kemudian baru menyadari bahwa itu namanya sendiri. ”mmmmmm…… masih ada juga ya orang yang enggak kenal dengan namanya sendiri…. Udah ganti nama sOb….????” Nada akrab itu mulai lagi mendengung di telinganya. “tuuut….tuut…tut….” telphon itu terputus.
Tiba-tiba datang bu susi guru biologi cha cha. “teman-teman pada kemana bu?...” Tanya cha cha dengan polos. “owh… teman-teman kamu yang bandel itu ibu jemur di lapangan karena kompak enggak buat pr satu kelas….” Jawab bu susi sambil bertanya lagi “kamu sudah mengerjakan pr yang ibu beri sha?..”. jawab cha cha denagn santun “sudah bu… sudah”. “bagus kamu… untuk kamu ibu akan beri nilai plus..” kata bu susi sambil tersenyum, lalu tiba-tiba pergi tanpa rasa bersalah. Cha cha bengong sejenak “truzz.. ngapain aku disini sendirian nggak jelas…?” Tanya cha cha kepada dirinya sendiri, berharap da yang menjawab.
Hand phone cha cha berdering lagi “siapa lagi ini??” bisik cha cha. “hallo sayang… apa kabar anaku yang tercinta” mama cha cha berbicara dengan nada lebay berusaha menghibur cha cha tetapi malah membuat risih cha cha. “baik ma… mama tumben nelphon..” Tanya cha cha yang seharusnya bersyukur karena jarang berkomunikasi denagn orang tuanya. “mama Cuma mau menanyakan kabar kamu aja kok…” kata terakhirnya. “tut…tuut….tuuut…” telphon pun putus dan suara mama cha cha menghilang dari telinganya. “mama..mama… hallo… kenapa sih semua orang ini????” Tanya seringainya dalam hati.
Semua hal-hal aneh di sekolah berakhir dengan berbunyinya bel sekolah. Cha cha keluar dari sekolah dengan langkah ogah ogahan. Tiba-tiba dia melihat sesosok laki-laki setengah baya datang menghampiri dengan seorang perempuan. “hai sob….” Katanya dengan akrab. “saatnya kita pergi ke dokter teman….” Sambungnya lagi. “ke dokter kenapa? Emangnya siapa yang sakit? Ke dokter mana?? Emangnya kalian siapa aku?.....” jawab cha cha dengan seribu pertanyaan. “ntar cha kita jelasin… ceritanya panjang cha….” Sambung si perempuan separuh baya itu. Sambil memegang pundak cha cha laki-laki itu mengatakan dengan nada yang tidak begitu jelas “maafkan aku… sha” kemudian disambunganya lagi “ ya udah yuk masuk ke mobil….” Ucapnya sambil tersenyum. “iya..iya..” jawab cha cha ragu.
Mungkin tak bisa di ungkapkan dengan nalar ternyata cha cha terkena amnesia jangka pendek karena terlalu banyak memedam emosi terhadap banyak masalah yang tak bisa di hadapinya. Setelah cha cha diperiksa ke dokter spesialis cha cha di antar pulang selamat tinggal. Tapi kenapa lelaki itu begitu baik dan perhatian membingungkan buat cha cha karena ingatannya belum pulih. “sha istirahat ya jangan terlalu lelah……” katanya penuh perhatian dan senyuman lembut.
Tiga bulan telah berlalu ingatan cha cha lama-lama sedikit demi sedikit pulih.
Pada hari minggu pagi sekitar pukul 08.00 pagi laki-laki itu muncul kembali membangunkan cha-cha. Dari jendela kamar cha cha terlihat sesosok laki-laki itu lagi “pagi shaa…” sapanya dengan ramah. “iya pagi….” Sambil mengusap-usap mukanya dan mencoba berkonsentrasi. Cha cha keluar dari kamar dan membukakan pintu “ayo masuk…” jawabnya polos… laki-laki itu membawa sesuatu di genggaman tangannya. “apa itu?....” Tanya cha cha penuh penasaran. Lelaki itu menunjukkan sebuah photo ganis manis berambut panjang terurai dengan senyumnya yang khas. “siapa ini??” Tanya cha cha polos.”ini kamu sha..” jawabnya sambil menatap cha cha dengan polos. Kemudian lelaki itu melepaskan kaca mata cha cha dengan perlahan dan membuka dengan lembut rambut kusut cha cha yang di kucir.
“sha sebenarnya kamu sahabat terbaik aku dari aku masih kecil…. Tapi aku yang merusak persahabatan kita. Sebenarnya cewek yang bersama aku kemarin itu cewek yang kamu jodohin sama aku dia veby karena dia suka sama aku dan dia juga sahabat terbaik kamu. Tapi kamu tak tahun kalau aku… aku…. Aku suka kamu sha…., aku inget waktu aku menyatakan perasaan aku dan tiba-tiba dispresi histeris dan berteriaaakk.. I missed my the best friend….tapi sekarang aku udah certain semuanya ke Veby dan akhirnya dia memahami perasaan aku.. akhirnya kita putus….. maafkan aku sha aku salah… aku tahu aku salah….” Cerita lelaki itu secara panjang lebar membuat keheningan di antara mereka.
“FADLI…..”
cha cha tiba- tiba menyebutka sebuah nama. “makasih kamu udah ingat sama aku…” fadli tersenyum kaku. Keheningan kembali terjadi. “sha….”, fadli melontarkan kata dengan malu-malu. “mmmmmm apa???” Tanya cha cha sambil menyerap sinyal-sinyal yang di maksud. “kalau aku sekali lagi bilang kalau aku suka sama kamu apa kamu mau nerima perasaan aku?” Tanya fadli dengan pandangan serius. “owh oke…..” jawab cha cha dengan pandangan jutex “I’m too…” terdengar suara mobil yang tak begitu asing lagi baginya…. Tiba-tiba keluarlah kedua orang tua cha cha dengan senyuman yang hangat. “mom….. dad….” Teriak cha cha dari kejauhan, akhirnya orang tua cha cha membuka cabang usaha di Indonesia sehingga orang tuanya mulai sekarang tinggal di Indo.
Surprise…. Hari minggu tanggal 21 adalah hari yang paling beruntung buat cha cha.
semenjak hari itu minus mata cha cha semakin berkurang. Di dalam ruang kamarnya yang sunyi cha cha membuka lembar terakhir diary nya yang kosong dan menulisnya dengan tulisan “now… I DON’T MISS IT AGAIN…..” sambil menutup diary nya dia berkata “ I luph 21…”
keesokan harinya ketika cha cha masuk di depan pintu gerbang sekolah. Ada sosok yang beda dari cha cha, cha cha tidak lagi memakai membawa diary dan kaca mata cupunya lagi. Semua hari-harinya penuh ceria seperti anak-anak remaja lainnya.
















Tentang penulis:
Nama: eqha_rs
Bd : 21 January 1995
Pekerjaan: pelajar (SMA N 02 BENGKULU)
For Comment:
e mail :eqha_krendtz@rocketmail.com
twitter: @eqha_rs

*note: maaf cerita ini hanya karangan fiktif belaka apabila ada kesamaan tempat, latar dan tokoh, itu nggak mungkin karena s’muanya hanya imajinasi dari spontanitas saya sendiri, jika ada kesamaan persis brarti anda telah mencontek imajinasi karya saya (ingat..!! mencontek itu tidak kreatif{kcuali terpaksa}).smua gambar di cerpen ini telah memenuhi izin diriku sendiri……. trimzzz