Mas..
maaf sebelumnya, mungkin kegelisahanku mengganggumu. Kita? Ya kamu dan aku,
entah dengan cara apa Tuhan mengenalkanmu padaku. Dari waktu, aku lupa tentang
jarak, rupa dan keberadaan. Dan memang bukan
hanya aku yang kamu kenal sebelumnya. Aku yang wujudnya tak pernah datang dalam
puluhan meter saja. Tapi ketahuilah mengenai tulisan ini, karena banyak yang
ingin aku sampaikan.
Maaf,
aku lupa pribadiku adalah hawa yang keturunannya bukan aku saja. Dan begitu
pula rasa, pastilah ada kesamaan juga. Mas, aku sering diam-diam menjadi stalker
kamu, sebatas mencari kabar atau pun hanya ingin tau. Waktu itu, aku melihat
siapa saja yang aktif memberikan reaksi kepada postingan kamu di salah satu
sosmed. Aku penasaran, lalu aku tambahkan menjadi teman. Namun responnya
menarik sekali, belum sampai menit permintaan pertemananku di tanggapi. Aku senang,
wah mbaknya ramah.. namun seiring perbincangan ada hal-hal yang lama lama
membuat aku ragu. Jawabannya seolah dia kesal atau tiba-tiba menjadi jutek. Aku
penasaran, selalu aku stalking dia namun sikapnya seperti ada sesuatu
terhadapku. Aneh, dia mulai menunjukan sikap labil, mulai dari memprivasikan
akun, menggati foto dengan quote galau, menyukai otomatis mengshare hal-hal
galau sampai kemudian mengganti foto menjadi tak berjilbab namun sekarang sudah
diganti kembali. Astagfirulloh.. ini membuatku sedih. Walaupun dia bukan aku,
tetapi aku merasakan di posisi seperti dia juga dan posisi dimana menjadi aku
sekarang. Sungguh, bukan maksud aku apa, aku cuma ingin berteman baik
dengannya, tapi lagi-lagi aku sering kali sesak,Berkali-kali “maaf” yang aku
ucap di perbincangan kami. Apalagi tadi pagi, aku tidak sengaja mengintip
profil dia lalu karena terburu buru apel, tombol touch yang tertekan sehingga
menyebabkan timbulnya percakapan lagi. Dan berakhir begitu lagi, “maaf” lagi..
yang sepertinya tidak di indahkan oleh dia mas, sesak sekali rasanya. Kembali lagi menghela napas, untungnya aku
menjawab chat setelah selesai uts hari ini, masih bersyukur tidak mengganggu
ketenangan uts tadi. Ternyata pura-pura
tidak tau itu sakit ya mas J.
Aku
tidak tau apa reaksimu membaca tulisan ini mas. Mungkin aku akan malu-malu,
atau aku lupakan pernah memposting ini. Rasanya takut sekali menceritakan ini,
takut mengganggu kesibukannmu padahal ini dari sebelum kamu ukom mas. Kamu tau,
malam yang aku terbangun dari tidur waktu itu dan sewaktu aku membuat status di
bbm “ya Allah mudahkanlah :’) ”, aku kira kamu belum tidur, tenang sekali
rasanya ketika kamu tiba-tiba muncul di chatku waktu itu. Untung saja aku punya
Tuhan yang selalu mendengarkan ku bercerita dan menampung doa-doaku. Jarang sekali
aku bercerita kepada Sang Wahab mengenai laki-laki apalagi bukan dari
keluargaku, seperti sesuatu yang mustahil, namun kembali lagi aku meminta
kemudahan dalam urusan dunia dan akhirat, urusanku, urusanmu, urusan itu, dan
yang sekarang.
Mas,
aku lupa apa lagi harus aku ceritakan sekarang. Maaf mas, aku tidak pernah
memaksamu membaca tulisan ini. Aku minta maaf belum berani bercerita semuanya. Terimakasih
mas, senang bisa mengenalmu. Aku pribadi yang lugu untuk soal perasaan, hal
yang selalu aku ragu-ragukan. Mendekatinya saja sudah membuatku sakit J.
Tetapi Allah S.W.T tidak menyukai orang-orang yang mudah putus asa. Aku sangat menyantuni
agamaku, apalagi perihal mulainya hidup, umur, jodoh dan segala sebab-akibat di
bumi aku kembalikan pada-Nya. Tetap bersabar. Bismillah..
Bkl, 17-09'15 , 11.20 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar