Bab
I
Bab
I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Keadaan
fisiologi ibu memengaruhi proses persalinan. Ibu bersalin yang didampingi oleh
suami dan orang-orang yang dicintainya cenderung mengalami proses persalinan
yang lebih lancar dibandingkan dengan ibu bersalin yang tanpa didampingi suami
atau orang-orang dicintainya. Ini menunjukan bahwa dukungan mental berdampak
positif bagi keadaan psikologi ibu.
Pada ibu hamil
terjadi perubahan psikologi, demikian juga pada ibu bersalin. Perubahan
psikologi pada ibu bersalin merupakan hal yang wajar, hampis semua ibu
mengalaminya tergantung kepekaan dan setiap individu. Meskipun demikian ibu
memerlukan bimbingan dari keluarga dan petugas penolong persalinan, agar ibu
dapat menerima keadaan yang terjadi dan dapat memahami sehingga ibu dapat
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.
Pada
ibu bersalin sering merasa cemas, memikirkan hal-hal yang akan terjadi antara
lain perasaan sakit, takut menghadapi persalinan, penolongnya sabar tidak,
apakah anaknya cacat. Banyak pikiran menhantui selama persalinan. Hal ini dapat
menambah rasa sakit, oleh karena itu ibu bersalin memerlukan teman/pendamping
selama persalinan.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan psikologi?
1.2.2
Apa itu psikologi pada persalinan?
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui pengertian dari
psikologi
1.3.2
Untuk mengetahui psikologi pada
persalinan
Bab
II
Pembahasan
2.1 Pengertian Psikologi
Psikologi
yang dalam istilah lama di sebut ilmu jiwa itu berasal dari kat bahasa inggris
“Psychology”. Kata Psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari
bahasa Greek (Yunani), yaitu (1) psyche yang berarti jiwa ; (2) logos yang
berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi adalah ilmu jiwa atau bisa
disebut ilmu yang mempelajari tentang
gejala-gejala jiwa manusia. Karena para ahli jiwa mempunyai penekanan yang
berbeda, maka definisi yang ditemukan berbeda beda. Beberapa pengertian yang di
rumuskan oleh para ahli ituantara lain sebagai berikut.
Pengertian Psikologi menurut
Ensiklopedi nasional Indonesia jilid 13 (1990), psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dan binatangbaik yang dapat dilihat secara
langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung
.
2.2 Psikologi pada Persalinan
Keadaan
fisiologi ibu memengaruhi proses persalinan.ibu bersalin yang didampingi oleh
suami dan orang-orang yang dicintainya cenderung mengalami proses persalinan
yang lebih lancar dibandingkan dengan ibu bersalin yang tanpa didampingi suami
atau orang-orang dicintainya.ini menunjukan bahwa dukungan mental berdampak
positif bagi keadaan psikologi ibu. yang berprngaruh pada proses kelancaran
persalinan.(Perawatan Ibu Bersalin.yogyakarta.2010. hal:21)
Pada
ibu hamil banyak terjadi perubahan, bauik fisik maupun psikologis. Begitu juga
pada ibu bersalin, perubahan psikologis pada ibu bersalin wajar terjadi pada
setiap orang, namun ia memerlukan bimbingan dari keluarga dan penolong
persalinan agar ia dapat menerima keadaan yang terjadi selama persalinan dan dapat
memahaminya sehingga ia dapat beradaptasi terhadap perubahan yang dapat terjadi
pada dirinya. Perubahan psikologis selama persalinan perlu diketahui oleh
penolong persalinan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping atau
penolong persalinan. ( Sumarah dkk.2008.Perawatan Ibu
Bersalin.yogyakarta.penerbit:Fitramaya .hal63)
Pada
ibu hamil terjadi perubahan psikologi, demikian juga pada ibu bersalin.
Perubahan psikologi pada ibu bersalin merupakan hal yang wajar, hampis semua
ibu mengalaminya tergantung kepekaan dan setiap individu. Meskipun demikian ibu
memerlukan bimbingan dari keluarga dan petugas penolong persalinan, agar ibu
dapat menerima keadaan yang terjadi dan dapat memahami sehingga ibu dapat
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.
Pada
ibu bersalin sering merasa cemas, memikirkan hal-hal yang akan terjadi antara
lainperasaan sakit, takut menghadapi persalinan, penolongnya sabar tidak,
apakah anaknya cacat. Banyak pikiran menhantui selama persalinan. Hal ini dapat
menambah rasa sakit, oleh karena itu ibu bersalin memerlukan teman/pendamping
selama persalinan.
Penelitian
menunjukkan bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan yang dapat
menurunkan morbiditas, mengurangi rasa sakit, persalinan lebih singkat dan
menurunnya persalinan dengan tindakan (Hodnett,1997, Klaus dan Kennel, 1993).
(.Perawatan Ibu Bersalin.yogyakarta.2010. hal 80-81)
Perubahan psikologis pada kala Satu
Beberapa keadaan yang dapat terjadi
pada ibu dalam persalinan, terutama bagi ibu yang pertama kali melahirkan,
Perubahan-perubahan yang dimaksud adalah :
a. Perasaan
tidak enak.
b. Takut
dan ragu-ragu akan persalinan yang akan dihadapi.
c. Ibu
dalam menghadapi persalinan sering memikirkan apakah persalinan akan berjalan
dengan normal.
d. Menganggap
persalinan sebagai cobaan.
e. Apakah
penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya.
f. Apakah
bayinya normal atau tidak.
g. Apakah
ia sanggup merawat bayinya.
h. Ibu
merasa cemas.
(Sumarah
dkk.2008.Perawatan Ibu Bersalin.yogyakarta.penerbit:Fitramaya .hal63-64.)
Beberapa keadaan bisa terjadi pada
ibu selama proses persalinan ,terutama bagi ibu yang pertama kali
melahirkan.kondisi psikologis yang sering terjadi selama persalinan kala I :
1.
kecemasan & ketakutan pada dosa-dosa atau kesalahan diri sendiri kecemasan
dan ketakutan tersebut tersebut biasanya takut kalau bayinya terlahir dengan
cacat jasmani dan rohani.kepercayaan pada hal-hal yang bersifat gaib selama
proses reproduksi sudah sangat berkurang sebab secara biologis,anatomis,dan
fisiologis kesulitan-kesulitan pada peristiwa partus bisa dijelaskan deengan alasan-alasan
patologis atau sebab abnormalis,tetapi masih ada perempuan yang meliputi
ketakutan hal-hal gaib.
2.
timbulnya sara tegang,ketakutan,kecemasan dan konflik-konflikbatin.hal ini
disebabkan oleh semakin membesar nya janin dalam kandungan ,yang bisa
mengakibatkan ,calon ibu mudah capek,badan tidak nyaman,tidak bisa tidur
nyenyak,sering kesulitan bernafas dan sebagainya.
3.
sering timbul rasa jengkel,tidak nyaman,badan selalu kegerahan,tidak
sabaran,sehingga harmoni antara ibu dan janin yang dikandungnya terganggu.hal
ini diosebabkan karena kepala janin sudah memasuki panggul dan timbul
kontaksi-kontraksi uterus,sehingga bayi yang semula sangat diharapkan dan
dicintai secara pskiologis selama berbulan-bulan,kini dirasakan sebagai beban
yang amat berat.
4.
relasi ibu denfgan calon anaknya terpecah,sehingga timbul polaritas
AKU-KAMU(aku sebagai pribadi ibu dan kamu sebagai bayi)yang menjadi semakin
jelas.timbul dualitas perasaan yaitu:
a.harapan
kasih sayang
b.impuls-impuls
bermusuhan terhadsap bayi nya
5.
sikap bermusuhan terhadap bayi nya.biasanya disebabkan karena derita fisik ibu
yang semakin berat sehingga melawan kemauan untuk membuangnya
cepat-cepat.Keinginan untuk mempertahankan janin merupakan ekspresi kepuasan
diri yang narsistis,yang cenderung menolak kalahiran bayi.
Alasan mengapa ibu memperthankan janinnya
adalah :
a.Keinginan
untuk memiliki janin yang unggul
b.Kecemasan
ibu mengenai banyinya kalau tidak mendapatkan jaminan keamanan bila telah keluar rahim.
c.Ibu
merasa belum mampu memikul tanggung jawab baru sebagai ibu muda.
Sedangkan
alasan ibu untuk segera mengeluarkan janinnya adalah :
a.Fantasi
tentang bakat bayinya yang lahir sebagai objek kasih sayang.
b.Beban
fisik oleh karena membesarnya bayi dalam kandungan yang cenderung untuk
mengeluarkan bayinya sehingga mungkin terjadi peristiwa prematur.
6.Muncul
ketakutan menghadapi kesakitan dan resiko bahaya melahirkan bayinya
merupakan hambatan-hambatan dalam proses
persalinan.
7.
Adanya harapan-harapan mengenai jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan.Banyak
perempuan yang mendambakan anak pertamanya adalah laki-laki, sebab laki-laki adalah
lambang hidup dan keperkasaan. Begitu pula dengan suami dan kakeknya sehingga
ini dapat dijadikan sebagai motivasi dalam proses persalinan (Perawatan Ibu
Bersalin.yogyakarta.2010. Hal:39-41)
Fase Laten : Pada fase ini ibu biasanya merasa lega dan bahagia karena
masa kehamilannya akan segera berakhir. Namun pada awal persalinan wanita
biasanya gelisah, gugup, cemas dan khawatir sehubungan dengan rasa tidak nyaman
karena kontraksi. Biasanya ia ingin berbicara, perlu ditemani, tidak tidur,
ingin berjalan-jalan dan menciptakan kontak mata. Pada wanita yang dapat
menyadari bahwa proses ini wajar dan alami akan mudah beradaptasi dengan
keadaan tersebut.
Fase
Aktif : saat kemajuan persalinan
sampai pada waktu kecepatan maksimum rasa khawatir wanita menjadi meningkat.
Kontraksi semakin kuat dan fekuensinya lebih sering sehingga wanita tidak dapat
mengontrolnya. Dalam keadaan ini wanita akan lebih serius. Wanita tersebut
menginginkan seseorang untuk mendampinginya karena dia merasa takut tidak mampu
beradaptasi dengan kontraksinya.
Kebutuhan
ibu selama persalinan:
a. Kebutuhan
fisiologis
b. Kebutuhan
rasa aman
c. Kebutuhan
dicintai dan mencintai
d. Kebutuhan
harga diri
e. Kebutuhan
aktualisasi diri
2. Cara Mengatasi Masalah-Masalah Psikologis Ibu Pada
Saat Persalinan
Adapun cara-cara mengatasi masalah psikologis
pada saat persalinan, yaitu:
a. Kegiatan
konseling pada ibu melahirkan merupakan pemberian bantuan kepada ibu yang akan
melahirkan. Adapun langkah-langkah konseling kebidanan pada ibu melahirkan seperti:
1) Menjalin
hubungan yang mengenakan (rapport) dengan klien.
2) Bidan
menerima klien apa adanya dan memberikan dukungan yang positif.
3) Kehadiran
Merupakan bentuk tindakan aktif keterampilan
yang meliputi mengatasi semua kekacauan/kebingungan, memberikan perhatian total
kepada klien. Bidan dalam memberikan pendampingan klien yang bersalin
difokuskan secar fisik dan psikologis.
4) Mendengarkan
Bidan selalu mendengarkan dan memperhatikan
keluhan klien.
5) Sentuhan
dalam pendampingan klien yang bersalin
Sentuhan bidan terhadap klien akan memberikan
rasa nyaman dan dapat membantu relaksasi.
Misalnya: ketika kontraksi pasien merasakan
kesakitan, bidan memberikan sentuhan pada daerah pinggang klien. Sehingga
pasien akan merasa nyaman.
6) Memberikan
informasi tentang kemajuan persalinan
Merupakan upaya untuk memberikan rasa percaya
diri pada klieb bahwa klien dapat menyelesaikan persalinanya.
7) Memandu
persalinan
Misalnya : bidan menganjurkan klien meneran pasa
saat his berlangsung
8) Mengadakan
kontak fisik dengan klien
Misalnya: mengelap keringat, mengipasi , memeluk
pasien, menggosok klien.
9) Memberikan
pujian kepada klien atas usaha yang telah dilakukannya
Misalnya : bidan mengatakan: “bagus ibu, pintar
sekali menerannya”.
10) Memberikan
ucapan selamat kepada klien atas kelahiran anaknya dan mengatakan ikut
berbahagia
b. Bila
diperlukan alternatif pilihan yaitu melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode
relaksasi Hypnobrithing.
Hypnobrithing adalah suatu hipnoterapi yang
dilakukan dengan melakukan kontak langsung dengan alam bawah sadar sehingga
mencapai kondisi rileks yang mendalam dan stabil, kita akan mampu menanamkan
suatu program atau konsep baru yang secara otomatis akan mempengaruhi kehidupan
dan tindakan kita sehari-hari.
c. Menggunakan
media air guna mengurangi rasa sakit, seperti metode Water Birth
Bab
III
Penutup
3.1
Kesimpulan
psikologi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatangbaik yang dapat
dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung .
Pada
ibu hamil terjadi perubahan psikologi, demikian juga pada ibu bersalin.
Perubahan psikologi pada ibu bersalin merupakan hal yang wajar, hampis semua
ibu mengalaminya tergantung kepekaan dan setiap individu. Meskipun demikian ibu
memerlukan bimbingan dari keluarga dan petugas penolong persalinan, agar ibu
dapat menerima keadaan yang terjadi dan dapat memahami sehingga ibu dapat
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumarah
dkk.2008.Perawatan Ibu Bersalin.yogyakarta.penerbit:Fitramaya
Asrinah,
dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan.Yogyakarta. Penerbit:
Graha
Ilmu
Ensiklopedi
nasional Indonesia jilid 13 (1990) Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Keadaan
fisiologi ibu memengaruhi proses persalinan. Ibu bersalin yang didampingi oleh
suami dan orang-orang yang dicintainya cenderung mengalami proses persalinan
yang lebih lancar dibandingkan dengan ibu bersalin yang tanpa didampingi suami
atau orang-orang dicintainya. Ini menunjukan bahwa dukungan mental berdampak
positif bagi keadaan psikologi ibu.
Pada ibu hamil
terjadi perubahan psikologi, demikian juga pada ibu bersalin. Perubahan
psikologi pada ibu bersalin merupakan hal yang wajar, hampis semua ibu
mengalaminya tergantung kepekaan dan setiap individu. Meskipun demikian ibu
memerlukan bimbingan dari keluarga dan petugas penolong persalinan, agar ibu
dapat menerima keadaan yang terjadi dan dapat memahami sehingga ibu dapat
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.
Pada
ibu bersalin sering merasa cemas, memikirkan hal-hal yang akan terjadi antara
lain perasaan sakit, takut menghadapi persalinan, penolongnya sabar tidak,
apakah anaknya cacat. Banyak pikiran menhantui selama persalinan. Hal ini dapat
menambah rasa sakit, oleh karena itu ibu bersalin memerlukan teman/pendamping
selama persalinan.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan psikologi?
1.2.2
Apa itu psikologi pada persalinan?
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui pengertian dari
psikologi
1.3.2
Untuk mengetahui psikologi pada
persalinan
Bab
II
Pembahasan
2.1 Pengertian Psikologi
Psikologi
yang dalam istilah lama di sebut ilmu jiwa itu berasal dari kat bahasa inggris
“Psychology”. Kata Psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari
bahasa Greek (Yunani), yaitu (1) psyche yang berarti jiwa ; (2) logos yang
berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi adalah ilmu jiwa atau bisa
disebut ilmu yang mempelajari tentang
gejala-gejala jiwa manusia. Karena para ahli jiwa mempunyai penekanan yang
berbeda, maka definisi yang ditemukan berbeda beda. Beberapa pengertian yang di
rumuskan oleh para ahli ituantara lain sebagai berikut.
Pengertian Psikologi menurut
Ensiklopedi nasional Indonesia jilid 13 (1990), psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dan binatangbaik yang dapat dilihat secara
langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung
.
2.2 Psikologi pada Persalinan
Keadaan
fisiologi ibu memengaruhi proses persalinan.ibu bersalin yang didampingi oleh
suami dan orang-orang yang dicintainya cenderung mengalami proses persalinan
yang lebih lancar dibandingkan dengan ibu bersalin yang tanpa didampingi suami
atau orang-orang dicintainya.ini menunjukan bahwa dukungan mental berdampak
positif bagi keadaan psikologi ibu. yang berprngaruh pada proses kelancaran
persalinan.(Perawatan Ibu Bersalin.yogyakarta.2010. hal:21)
Pada
ibu hamil banyak terjadi perubahan, bauik fisik maupun psikologis. Begitu juga
pada ibu bersalin, perubahan psikologis pada ibu bersalin wajar terjadi pada
setiap orang, namun ia memerlukan bimbingan dari keluarga dan penolong
persalinan agar ia dapat menerima keadaan yang terjadi selama persalinan dan dapat
memahaminya sehingga ia dapat beradaptasi terhadap perubahan yang dapat terjadi
pada dirinya. Perubahan psikologis selama persalinan perlu diketahui oleh
penolong persalinan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping atau
penolong persalinan. ( Sumarah dkk.2008.Perawatan Ibu
Bersalin.yogyakarta.penerbit:Fitramaya .hal63)
Pada
ibu hamil terjadi perubahan psikologi, demikian juga pada ibu bersalin.
Perubahan psikologi pada ibu bersalin merupakan hal yang wajar, hampis semua
ibu mengalaminya tergantung kepekaan dan setiap individu. Meskipun demikian ibu
memerlukan bimbingan dari keluarga dan petugas penolong persalinan, agar ibu
dapat menerima keadaan yang terjadi dan dapat memahami sehingga ibu dapat
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.
Pada
ibu bersalin sering merasa cemas, memikirkan hal-hal yang akan terjadi antara
lainperasaan sakit, takut menghadapi persalinan, penolongnya sabar tidak,
apakah anaknya cacat. Banyak pikiran menhantui selama persalinan. Hal ini dapat
menambah rasa sakit, oleh karena itu ibu bersalin memerlukan teman/pendamping
selama persalinan.
Penelitian
menunjukkan bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan yang dapat
menurunkan morbiditas, mengurangi rasa sakit, persalinan lebih singkat dan
menurunnya persalinan dengan tindakan (Hodnett,1997, Klaus dan Kennel, 1993).
(.Perawatan Ibu Bersalin.yogyakarta.2010. hal 80-81)
Perubahan psikologis pada kala Satu
Beberapa keadaan yang dapat terjadi
pada ibu dalam persalinan, terutama bagi ibu yang pertama kali melahirkan,
Perubahan-perubahan yang dimaksud adalah :
a. Perasaan
tidak enak.
b. Takut
dan ragu-ragu akan persalinan yang akan dihadapi.
c. Ibu
dalam menghadapi persalinan sering memikirkan apakah persalinan akan berjalan
dengan normal.
d. Menganggap
persalinan sebagai cobaan.
e. Apakah
penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya.
f. Apakah
bayinya normal atau tidak.
g. Apakah
ia sanggup merawat bayinya.
h. Ibu
merasa cemas.
(Sumarah
dkk.2008.Perawatan Ibu Bersalin.yogyakarta.penerbit:Fitramaya .hal63-64.)
Beberapa keadaan bisa terjadi pada
ibu selama proses persalinan ,terutama bagi ibu yang pertama kali
melahirkan.kondisi psikologis yang sering terjadi selama persalinan kala I :
1.
kecemasan & ketakutan pada dosa-dosa atau kesalahan diri sendiri kecemasan
dan ketakutan tersebut tersebut biasanya takut kalau bayinya terlahir dengan
cacat jasmani dan rohani.kepercayaan pada hal-hal yang bersifat gaib selama
proses reproduksi sudah sangat berkurang sebab secara biologis,anatomis,dan
fisiologis kesulitan-kesulitan pada peristiwa partus bisa dijelaskan deengan alasan-alasan
patologis atau sebab abnormalis,tetapi masih ada perempuan yang meliputi
ketakutan hal-hal gaib.
2.
timbulnya sara tegang,ketakutan,kecemasan dan konflik-konflikbatin.hal ini
disebabkan oleh semakin membesar nya janin dalam kandungan ,yang bisa
mengakibatkan ,calon ibu mudah capek,badan tidak nyaman,tidak bisa tidur
nyenyak,sering kesulitan bernafas dan sebagainya.
3.
sering timbul rasa jengkel,tidak nyaman,badan selalu kegerahan,tidak
sabaran,sehingga harmoni antara ibu dan janin yang dikandungnya terganggu.hal
ini diosebabkan karena kepala janin sudah memasuki panggul dan timbul
kontaksi-kontraksi uterus,sehingga bayi yang semula sangat diharapkan dan
dicintai secara pskiologis selama berbulan-bulan,kini dirasakan sebagai beban
yang amat berat.
4.
relasi ibu denfgan calon anaknya terpecah,sehingga timbul polaritas
AKU-KAMU(aku sebagai pribadi ibu dan kamu sebagai bayi)yang menjadi semakin
jelas.timbul dualitas perasaan yaitu:
a.harapan
kasih sayang
b.impuls-impuls
bermusuhan terhadsap bayi nya
5.
sikap bermusuhan terhadap bayi nya.biasanya disebabkan karena derita fisik ibu
yang semakin berat sehingga melawan kemauan untuk membuangnya
cepat-cepat.Keinginan untuk mempertahankan janin merupakan ekspresi kepuasan
diri yang narsistis,yang cenderung menolak kalahiran bayi.
Alasan mengapa ibu memperthankan janinnya
adalah :
a.Keinginan
untuk memiliki janin yang unggul
b.Kecemasan
ibu mengenai banyinya kalau tidak mendapatkan jaminan keamanan bila telah keluar rahim.
c.Ibu
merasa belum mampu memikul tanggung jawab baru sebagai ibu muda.
Sedangkan
alasan ibu untuk segera mengeluarkan janinnya adalah :
a.Fantasi
tentang bakat bayinya yang lahir sebagai objek kasih sayang.
b.Beban
fisik oleh karena membesarnya bayi dalam kandungan yang cenderung untuk
mengeluarkan bayinya sehingga mungkin terjadi peristiwa prematur.
6.Muncul
ketakutan menghadapi kesakitan dan resiko bahaya melahirkan bayinya
merupakan hambatan-hambatan dalam proses
persalinan.
7.
Adanya harapan-harapan mengenai jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan.Banyak
perempuan yang mendambakan anak pertamanya adalah laki-laki, sebab laki-laki adalah
lambang hidup dan keperkasaan. Begitu pula dengan suami dan kakeknya sehingga
ini dapat dijadikan sebagai motivasi dalam proses persalinan (Perawatan Ibu
Bersalin.yogyakarta.2010. Hal:39-41)
Fase Laten : Pada fase ini ibu biasanya merasa lega dan bahagia karena
masa kehamilannya akan segera berakhir. Namun pada awal persalinan wanita
biasanya gelisah, gugup, cemas dan khawatir sehubungan dengan rasa tidak nyaman
karena kontraksi. Biasanya ia ingin berbicara, perlu ditemani, tidak tidur,
ingin berjalan-jalan dan menciptakan kontak mata. Pada wanita yang dapat
menyadari bahwa proses ini wajar dan alami akan mudah beradaptasi dengan
keadaan tersebut.
Fase
Aktif : saat kemajuan persalinan
sampai pada waktu kecepatan maksimum rasa khawatir wanita menjadi meningkat.
Kontraksi semakin kuat dan fekuensinya lebih sering sehingga wanita tidak dapat
mengontrolnya. Dalam keadaan ini wanita akan lebih serius. Wanita tersebut
menginginkan seseorang untuk mendampinginya karena dia merasa takut tidak mampu
beradaptasi dengan kontraksinya.
Kebutuhan
ibu selama persalinan:
a. Kebutuhan
fisiologis
b. Kebutuhan
rasa aman
c. Kebutuhan
dicintai dan mencintai
d. Kebutuhan
harga diri
e. Kebutuhan
aktualisasi diri
2. Cara Mengatasi Masalah-Masalah Psikologis Ibu Pada
Saat Persalinan
Adapun cara-cara mengatasi masalah psikologis
pada saat persalinan, yaitu:
a. Kegiatan
konseling pada ibu melahirkan merupakan pemberian bantuan kepada ibu yang akan
melahirkan. Adapun langkah-langkah konseling kebidanan pada ibu melahirkan seperti:
1) Menjalin
hubungan yang mengenakan (rapport) dengan klien.
2) Bidan
menerima klien apa adanya dan memberikan dukungan yang positif.
3) Kehadiran
Merupakan bentuk tindakan aktif keterampilan
yang meliputi mengatasi semua kekacauan/kebingungan, memberikan perhatian total
kepada klien. Bidan dalam memberikan pendampingan klien yang bersalin
difokuskan secar fisik dan psikologis.
4) Mendengarkan
Bidan selalu mendengarkan dan memperhatikan
keluhan klien.
5) Sentuhan
dalam pendampingan klien yang bersalin
Sentuhan bidan terhadap klien akan memberikan
rasa nyaman dan dapat membantu relaksasi.
Misalnya: ketika kontraksi pasien merasakan
kesakitan, bidan memberikan sentuhan pada daerah pinggang klien. Sehingga
pasien akan merasa nyaman.
6) Memberikan
informasi tentang kemajuan persalinan
Merupakan upaya untuk memberikan rasa percaya
diri pada klieb bahwa klien dapat menyelesaikan persalinanya.
7) Memandu
persalinan
Misalnya : bidan menganjurkan klien meneran pasa
saat his berlangsung
8) Mengadakan
kontak fisik dengan klien
Misalnya: mengelap keringat, mengipasi , memeluk
pasien, menggosok klien.
9) Memberikan
pujian kepada klien atas usaha yang telah dilakukannya
Misalnya : bidan mengatakan: “bagus ibu, pintar
sekali menerannya”.
10) Memberikan
ucapan selamat kepada klien atas kelahiran anaknya dan mengatakan ikut
berbahagia
b. Bila
diperlukan alternatif pilihan yaitu melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode
relaksasi Hypnobrithing.
Hypnobrithing adalah suatu hipnoterapi yang
dilakukan dengan melakukan kontak langsung dengan alam bawah sadar sehingga
mencapai kondisi rileks yang mendalam dan stabil, kita akan mampu menanamkan
suatu program atau konsep baru yang secara otomatis akan mempengaruhi kehidupan
dan tindakan kita sehari-hari.
c. Menggunakan
media air guna mengurangi rasa sakit, seperti metode Water Birth
Bab
III
Penutup
3.1
Kesimpulan
psikologi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatangbaik yang dapat
dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung .
Pada
ibu hamil terjadi perubahan psikologi, demikian juga pada ibu bersalin.
Perubahan psikologi pada ibu bersalin merupakan hal yang wajar, hampis semua
ibu mengalaminya tergantung kepekaan dan setiap individu. Meskipun demikian ibu
memerlukan bimbingan dari keluarga dan petugas penolong persalinan, agar ibu
dapat menerima keadaan yang terjadi dan dapat memahami sehingga ibu dapat
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumarah
dkk.2008.Perawatan Ibu Bersalin.yogyakarta.penerbit:Fitramaya
Asrinah,
dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan.Yogyakarta. Penerbit:
Graha
Ilmu
Ensiklopedi
nasional Indonesia jilid 13 (1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar